Minggu, 13 Oktober 2013

aku merasa ditekan dari 2 arah yang ngebikin aku benar-benar kehilangan arah, aku ga tau harus ngambil keputusan apa supaya semuanya baik-baik aja
sulit memang untuk berusaha berbuat adil, karena masing-masing pihak tidak sama pemikirannya, hal yg menurut kita sudah adil untuk semuanya belum tentu adil menurut mereka, salah satu atau bisa saja keduanya mungkin saja justru merasa dirugikan
ini semua bukan keinginan aku, aku jarang mengapresiasikan keinginan aku di hadapan mereka, aku hanyalah boneka, aku bergerak sesuai perintah, aku berbicara sesuai kondisi yang kubaca dari aura wajah mereka, aku bertindak sesuai keinginan mereka saja, karena aku ga boleh egois kan?!
tapi di satu sisi, aku justru membuat pihak yang lain menderita, seandainya memang semudah itu menyampaikan apa yang aku inginkan, bukan keinginan aku juga untuk tumbuh jadi orang pendiam begini
aku ga ingin menyalahkan siapa pum, hanya aku yang salah dalam semua hal yang terjadi hingga saat ini, jika aku boleh memilih aku ingin berhenti di sini, di titik ini aku ingin menghilang, tapi tentu saja itu tidak mungkin kan?! aku harus mengambil keputusan penting yang melibatkan semua pihak, keputusan yang akan membawaku pada jalan hidup yang akan kutempuh di masa depan, tapi bahkan aku sendiri tidak tau apa yang akan kulakukan di masa depan itu, semuanya buram bagiku, selama ini aku hanya hidup di saat ini tanpa memikirkan bagaimana kehidupanku di masa depan
maaf, semuanya aku minta maaf atas segala sikapku yang telah membuat kalian menderita, terlebih lagi kepada ibu kandungku, memang pantas aku disebut anak durhaka, aku telah membuatmu menangis berkali-kali karena janji palsu yang kuucapkan, kata maaf tidak akan pernah cukup untuk mengobati lukamu, berapa banyak pun kata maaf yang kuucapkan, bahkan sampai aku tidak sanggup lagi berkata maaf, aku tidak pantas dimaafkan, mati pun aku tetap tidak bisa menghapus dosaku yang membuatmu menderita.
maaf umi, maaf...